Saturday, April 11, 2015

Pola Ujian Nasional pada 2015 Berubah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera mengubah pola ujian nasional (UN) pada 2015. Hal ini disebabkan pada tahun itu semua jenjang pendidikan yang ada telah menerapkan Kurikulum 2013. Perubahan pola UN tidak mungkin dilakukan sekarang, mengingat pelaksana Kurikulum 2013 belum secara menyeluruh. Hanya sekolah dan kelas yang menjadi piloting yang melaksanakannya.


Pernyataan mengenai perubahan pola Ujian Nasional tahun 2015 disampaikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud) di tengah acara focus group discussion (FGD) tentang Kurikulum 2013 dan UN yang diikuti oleh beberapa akademisi, praktisi pendidikan, unsur pers, serta pegiat jaringan penulis artikel. UN sebagai standar evaluasi tetap akan dipertahankan. Pemakaian UN senagai standar evaluasi berdasarkan amanat UU Sisdiknas. Penggunaan tandar tersebut bisa menjadi alat ukur pembanding standar pendidikan di negara lain.
Perubahan pola Ujian Nasional tahun 2015 jelas disesuaikan dengan Kurikulum 2013, yaitu ketika semua siswa telah menerapkan Kurikulum 2013. Saat ini yang melaksanakan Kurikulum 2013 hanya siswa kelas
1 dan 4 SD, kelas 1 (VII) SMP, dan kelas 1 (X) SMA dari sekolah piloting.
Saat ini belum dapat dirinci bentuk perubahan pola Ujian Nasional tahun 2015 tersebut. UN pada saat ini digunakan pemerintah untuk empat fungsi. Empat fungsi tersebut adalah :
1. pemetaan,
2. syarat kelulusan,
3. syarat melanjutkan studi ke jenjang berikutnya,
4. dan intervensi kebijakan.
Fungsi pemetaan dan intervensi pada Ujian Nasinal (UN) hanya bisa dilaksanakan jika ada UN. Makanya UN tetap dipertahankan keberadaannya.
Sebagai contoh, ada sebuah SMA di Jakarta yang hanya memiliki lima siswa dan ternyata semuanya tidak lulus UN. Maka kemudian Kemendikbud melaksanakan fungsi intervensi kebijakan. Bentuk pelaksaan fungsi tersebut adalah melakukan merger dengan sekolah lain. Atau misalnya juga, sebuah SMA di Nusatenggara Barat yang nilai mata pelajaran Bahasa Inggrisnya jeblok. Usut punya usut ternyata sekolah yang bersangkutan tidak mempunyai guru Bahasa Inggris. Sehingga pelajaran Bahasa Inggris diampu guru bidang studi lain. Karena fakta ini maka SMA di NTB tersebut diberi guru Bahasa Inggris.
Apapun bentuk perubahan pola Ujian Nasional tahun 2015, tidak boleh merugikan siswa dan harus dapat dipertanggungjawabkan semuanya. Perubahan pola Ujian Nasional tahun 2015 ini jangan sampai dijadikan komoditas bagi segelintir orang untuk mengeruk keuntungan semata.
Dampak dari perubahan pola Ujian Nasional tahun 2015 harus bisa dirasakan manfaat, nilai dan mutu oleh semua pihak secara nasional.

Syarat Kelulusan UN 2014-2015 Sesuai Permendikbud No. 144 Tahun 2014

Belum lama ini pemerintah melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah mengeluarkan Permendikbud No.144 Tahun 2014 berkenaan keriteria kelulusan UN atau peserta didik dari satuan pendidikan dan peraturan lain yang berkenaan dengan penyelenggaraan UN 2014-2015 mendatang.



Dalam Permen tersebut disebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

  • SMP/MTs dan SMPLB apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas VII sampai kelas IX;
  • SMA/MA,SMALB dan SMK/MAK apanila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XII;
  • SMP/MTs dan SMA/MA yang menerapkan sistem akselerasi atau sistem kredit semester (SKS) apabila telah menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang dipersyaratkan; dan
  • Program paket B dan Program Paket C, apabila telah menyelesaikan keseluruhan serajat kompetensi masing-masing jenjang program.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran.
  • Kriteria nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran ditetapkan oleh satuan pendidikan
3. Lulus ujian Ujian Sekolah (US) Ujian Madrasah (UM) Program Kesetaraan (PK)\
  • Kriteria kelulusan peserta didik dari US/UM/PK untuk semua mata pelajaran ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan nilai US/UM/PK.
  • Kriteria kelulusan peserta didik mencakup minimal rata-rata nilai dan minimal nilai setiap mata pelajaran yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
  • Nilai S/M/PK diperoleh dari gabungan:
1. Rata-rata nilai rapor dengan bobot 70%:
  • -Semester I sampai semester V untuk SMP/MTs,SMPLB dan paket B/Wustho
  • -Semester I sampai semester V untuk SMA/MA, SMALB, SMK/MAK,dan Paket C;
  • -Semester I sampai semester V untuk SMP/MTs dan SMA/MA yang menerapkan SKS/
2. Nilai Ujian S/M/PK dangan bobot 30%



4.Lulus UN

  • Kriteria kelulusan peserta didik untu Ujian Nasional (UN) SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, Program Paket B/Wustho dan Program Paket C adalah:
1. Nilai Akhir (NA)setiap mata pelajaran yang di-UN kan paling rendah 4,0 (empat koma nol)
2. Rata-rata Nilai Akhir (NA) untuk semua mata pelajaran paling rendah 5,5 (lima koma lima)
  • Nilai Akhir (NA) gabungan Nilai Sekolah/Madrasah/Program Khusus dan UN dengan bobot 50% Nilai Sekolah/Madrasah/Program Khusus dan 50% Nilai UN

Sunday, April 5, 2015

Biaya Ujian Nasional Online Lebih Murah?

Simulasi ujian onlineJAKARTA -- Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Prof Nizam mengatakan, anggaran yang dikeluarkan untuk Ujian Nasional Computer Based Test (CBT) bisa lebih murah, dibandingkan UN reguler yang menggunakan kertas.

"UN CBT tidak mencetak dan mengirim soal lagi, bahkan pengawas bisa lebih sedikit. Dan, dalam satu kelas jumlah siswanya bisa lebih banyak," katanya kepada Republika, Rabu (11/3).

Jadi, ia melanjutkan, meskipun hari pelaksanaannya UN lebih panjang, tetapi biaya pengawasan bisa lebih murah atau sama. Ditambah, tidak perlu menggunakan cctv untuk mengawasinya.  "InsyaAllah, mereka amanah, kami percaya dengan kejujuran siswa dan pengawas."

Dijadwalkan, pelaksanaan UN CBT dibagi menjadi tiga shift dengan jadwal shift satu pada pukul 07.30-09.30, shift dua pada pukul 10.30-12.30 dan shift tiga pada pukul 14.00-16.00.

Ia menjelaskan, pada pelaksanaan UN CBT siswa tidak perlu lagi mengisi daftar peserta karena setiap siswa sudah memiliki identitas dan password untuk log in.

"Siswa tinggal log in dengan identitas siswa dan pasword yang dibagikan, sehingga, tak perlu mengisi identitas lagi.  Kerahasiaan identitas pun terjaga dan tidak akan tertukar," katanya.

Pasalnya, setiap siswa punya identitas yang unik dan server pun akan mengenali siswa dan jurusannya. Kemudian, akan soal yang muncul akan sesuai dengan jurusannya.

Ia mengatakan, identitas dan password untuk peserta log in sudah disiapkan. Dan,  akan dibagikan saat ujian dimulai. "Data itu diberikan ke proktor/pengawas ujian menjelang ujian."

"Alhamdulillah, semua persiapan yang kami lakukan bejalan lancar dan  berharap pelaksanaan UN CBT pun berjalan dengan lancar juga." 

Sistem Dongkrak Nilai Pembodohan Nasional

Ujian Nasional SMP
JAKARTA -- Sistem dongkrak nilai yang dilakukan oleh para guru terhadap muridnya dinilai merupakan proses pembodohan nasional. Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dihadapan para guru teladan asal Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

"Dulu kan ada sistem dongkrak, itu lah proses pembodohan. Begitu anda dongkrak-dongkrak maka anda proses pembodohan nasional," kata JK di kantor Wapres, Jakarta saat menerima Guru Teladan Tingkat Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Selasa (31/3).

Bahkan, JK mengatakan Ujian Nasional (UN) yang tak lagi dijadikan patokan standar mutu pendidikan atau kelulusan siswa juga dinilai proses pembodohan. "Itu kan terjadi pembodohan karena yang tidak belajar dikasih angka baik, ya untuk apa belajar," tambah dia.

Lanjut dia, ia pun meminta agar pihak sekolah tidak meluluskan siswanya yang tak layak lulus. Sebab, jika sekolah mendongkrak dan meluluskan siswanya maka justru hanya akan mempersulit siswanya yang akan masuk ke perguruan tinggi.

Buku Agama Ajarkan Radikalisme Ditemukan Lagi di Jabar

Buku PAI kelas XI
BANDUNG -- Forum Guru dan Orang Tua Siswa Jawa Barat melaporkan sebuah buku ajar Agama Islam untuk tingkat SMA/SMK yang dinilai memuat nilai radikalisme.
Buku Pendidikan Agama Islam tersebut memuat ajaran yang memperbolehkan pembunuhan atas seseorang yang musyrik.

"Ini bibit-bibit radikalisme, bibit-bibit antitoleransi," ujar Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rafani Achyar saat konferensi pers di Kantor MUI Bandung, Selasa (31/3).

Rafani menyatakan pendidikan agama Islam yang diajarkan khususnya kepada anak-anak sekolah hendaknya yang memuat pemahaman Islam berkemajuan.
Islam berkemajuan merupakan Islam yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan kecerdasan maupun teknologi. Sehingga, saat mempelajari agama, pasa siswa juga termotivasi untuk menjadi lebih cerdas baik dari akhlak maupun akademis.

Karena itu, muatan radikalisme yang terdapat dalam buku Pendidikan Agama Islam yang membolehkan pembunuhan atas orang musyrik ini sangat tidak tepat dan berbahaya.

"Bayangkan, yang tidak menyembah Allah SWT harus dibunuh," lanjutnya.

Menanggapi kehadiran buku ajar yang meresahkan ini, MUI Jawa Barat akan segera menyurati Gubernur Jawa Barat agar segera menarik buku Pendidikan Agama Islam tersebut dari peredaran.
Selanjutnya, pihak MUI Jawa Barat juga akan memberi masukan kepada Departemen Pendidikan terkait penyusunan silabus.

MUI Jawa Barat juga berharap agar ke depannya, penyusunan buku ajar, khususnya buku ajar keagamaan, dapat melibatkan lembaga-lembaga keagamaan seperti MUI atau pun tokoh-tokoh agama.
Ini dilakukan agar muatan dalam buku ajar yang digunakan anak sekolah tersebut aman dari unsur-unsur radikalisme maupun unsur negatif lainnya.

Rafani juga menilai ada unsur kepentingan dari pihak tertentu terkait dimuatnya nilai radikal dalam buku ajar untuk SMA ini. Meski begitu, Rafani enggan untuk membeberkan pihak mana yang ia duga memiliki kepentingan tersebut.

"Dari sisi pemikirannya, saya sudah sering mendapati ini di tengah masyarakat," lanjutnya.

Contoh Surat Izin Observasi Ke Perusahaan

Image result for amplop.png

Nomor       : 0134/UN33.7.1/LL/2015                                                      Medan, 01 April 2015
Lamp         : -
Hal                        : Izin Observasi Tugas Mata Kuliah Lapangan

Kepada      : Yth. Sdr. Manager JNE
                     Di
                     Tempat

Dalam rangka pengembangan Tri Darma Perguruan Tinggi, maka dengan hormat kami menugaskan Mahasiswa:

No.
Nama
NIM
Jurusan/Prodi
1
Apriandi Sembiring
7123210005
Manajemen
2
Eros Andrew
709210023
Manajemen
3
Freddy Simamora
7122210003
Manajemen
4
Juniver Sitanggang
7123210029
Manajemen
5
Riki F Sinaga
 7123210057
Manajemen

Mahasiswa tersebut kami tugaskan mengadakan observasi guna menyelesaikan tugas mata kuliah “Manajemen Pemasaran Jasa”.
Sehubung dengan hal tersebut diatas kami mohon Saudara memberikan keizinan serta kemudahan pada mahasiswa yang bersangkutan.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.


                                                                                Wakil Dekan I


                                                                                Drs. Thamrin, M. Si
                                                                                NIP. 19640719 199303 1 003

SMA di Jakarta Andalkan Try Out

JAKARTA -- Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta masih mengandalkan ujian uji coba ("try out") dan tidak mengadakan les khusus untuk mempersiapkan para siswa menghadapi Ujian Nasional (UN) yang dihelat pada awal April 2015.
Sejumlah siswa SMK Negeri 2 Solo mengerjakan soal latihan Ujian Nasional (Unas) 2015 secara online di aula sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Rabu (1/4).
"Kami memantau perkembangan anak didik jelang pelaksanaan UN melalui 'try out' yang sudah dilaksanakan sebanyak empat kali," kata Kepala Sekolah SMAN 4 Puji Raharjo di kantornya, Rabu (1/4). Puji menambahkan, pihaknya mengadakan ujian uji coba secara bertahap dan dalam waktu yang berbeda-beda untuk melihat kesiapan para siswa.
"Pada 'try out' pertama, kami sengaja melaksanakannya pada sore hari setelah jam pelajaran untuk melihat kemampuan siswa mengerjakan soal meski dalam keadaan lelah", ujar Puji.
Puji menilai hasil dari sistem ini cukup memuaskan karena siswa bisa mengerjakan soal tersebut dengan baik dan mengalami peningkatan nilai pada "try out" kedua yang diadakan pada pagi hari. "Sementara uji coba ketiga dilaksanakan dengan kondisi mirip dengan UN sebenarnya. 'Try out' keempat yang dilaksanakan hari ini, Rabu (1/4), hanya untuk penyegaran kembali saja," tuturnya.
Adapun selain "try out", lanjut Puji, sejak tahun 2014 sekolahnya juga menambahkan pembelajaran intensif untuk siswa kelas XII. "Konsekuensinya jam pelajaran menjadi lebih panjang," ujar dia.
Di tempat terpisah, Kepala Sekolah SMA Santa Theresia Godeliva Kris juga menyatakan sudah mengadakan lima kali "try out" untuk para peserta UN. "Sebenarnya dari bulan November 2014 kami sudah mengadakan persiapan, mulai dari pendalaman materi sampai 'try out', sesuai jadwal dari sekolah ataupun mengikuti uji coba dari musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)," tutur dia.
Untuk tahun 2015, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menerapkan dua cara pelaksanaan Ujian Nasional, yaitu UN berbasis komputer, diadakan pada 7 April 2015 dan UN tertulis, diadakan mulai 13 April 2015.
Adapun UN tahun 2015 tidak lagi menjadi syarat kelulusan siswa seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Jika siswa tidak mencapai standar nilai minimal yaitu 5,5, mereka dipersilahkan untuk mengulang, meski itu tidak mengurangi hak untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Lima PTS Dinobatkan Sebagai Kampus Tanpa Rokok

BATAM -- Lima perguruan tinggi swasta (PTS)dinobatkan sebagai Kampus Tanpa Rokok (KTR) dan mendapatkan Anugerah Aptisi (Aptisi Award). Kelima PTS adalah IKIP Saraswati Tabanan Bali, Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) Semarang Jawa Tengah, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Jakarta, Universitas Islam Riau dan Universitas Bina Darma Palembang Sumatera Selatan.

Kampanye antirokok. Ilustrasi
Aptisi Award tersebut diserahkan Ketua Umum APTISI Pusat, Prof Edy Suandi Hamid dan Dr Illah Sailah, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti dalam Rapat Pengurus Pusat Pleno APTISI ke-7  di Batam, Kamis (2/4). Penilaian dilakukan tim juri yang diketuai Dr Sudibyo Markus.

Selain lima PTS, kata Edy Suandi Hamid, sebanyak enam PTS memperoleh predikat "Maju", dua PTS dengan predikat "Berkembang," serta sebanyak 16 PTS mendapatakan predikat "Tumbuh."

Menurut Ketua Umum Aptisi, Prof Edy Suandi Hamid, pemberian anugerah ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan pada lembaga pendidikan tinggi untuk segera membersihkan kampus dari rokok, tidak menerima sponsor dari industri rokok untuk semua kegiatan di kampus, dan membangun kepedulian kampus atas bahaya merokok tersebut.

Saat ini, kata Edy, rokok sudah sangat mengancam bangsa ini. Para anak-anak, remaja, dan mahasiswa yang kesemuanya elemen generasi muda indonesia sudah distimulus untuk menjadi perokok melalui iklan dan kegiatan yang disponsori industri rokok yang masih sangat bebas di tanah air.

Padahal rokok bukan saja menurunkan produktivitas, menimbulkan berbagai penyakit, namun juga bisa menjadi pintu masuk mengonsumsi narkoba. Karena itu, kampus seharusnya berada di garda depan dalam memerangi dan menekan jumlah perokok di tanah air, khususnya di kalangan generasi muda. "Kita berharap pada saatnya nanti semua kampus bebas rokok," katanya.

​Lebih lanjut Edy mengatakan Indonesia merupakan potensi internasional bagi pemasaran  ​produk-produk zat adiktive yang meliputi rokok, alkohol dan narkoba. ​Ancaman terhadap narkoba sudah disadari pemerintah dan rakyat ​Indonesia, dengan dinyatakannya kondisi darurat nasional narkoba oleh ​BNN. ​Juga terhadap ancaman alkohol atau miras, termasuk miras oplosan.

​ Namun ancaman bahaya produk ​tembakau berupa rokok, yang ​mengandung nikotin yang jelas-jelas sebagai zat adiktive, ironisnya masih ​jauh dari perhatian sebagian instansi pemerintah dan masyarakat. Karena ​produk tembakau tersebut berlindung di balik status rokok sebagai produk ​legal, yang memberikan kontribusi terhadap keuangan negara dari cukai rokok, ​tanpa ​disadari bahwa justru zat adiktive dari nikotin tembakau tersebut secara ​terbuka sedang menghancurkan upaya besar membangun kualitas dan ​daya ​saing bangsa yang merupakan mainstreamnya misi dunia pendidikan.

​"Sudah waktunya dunia perguruan tinggi, terutama segenap ​jaringan APTISI untuk mengkritisi kondisi darurat nasional ancaman  ​produk tembakau," tandas Edy.

Pemkot Sukabumi Dorong Pendidikan Karakter

SUKABUMI — Pemkot Sukabumi menggelar kegiatan expo pendidikan di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Merdeka, Kota Sukabumi. Ajang tersebut sebagai upaya mendorong terwujudnya pendidikan berkarakter di sekolah-sekolah.

Balai Kota Sukabumi
Kegiatan expo pendidikan digelar selama tiga hari sejak Sabtu (4/4) lalu hingga Senin (6/4). "Expo sebagai ajang evaluasi seberapa besar peningkatan pendidikan di Sukabumi," kata Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada Republika, Ahad (5/4).

Dalam kesempatan itu juga di evaluasi sejumlah kekurangan yang masih ada. Fahmi menerangkan, di acara expo juga dipertunjukkan sejumlah kesenian dan budaya daerah yang berasal dari Sukabumi.

Di mana, kata dia pendidikan harus diiringi dengan budaya. Harapannya budaya dapat memperindah dan memperhalus budi pekerti anak-anak. "Intinya, pendidikan karakter menjadi tujuan utama," terang Fahmi.


Sebab, berhasil atau tidaknya pendidikan bukan sekadar cerdas secara akademik melainkan mempunyai karakter dan kepribadian yang baik. Oleh karena itu expo kali ini mengambil tema yang berhubungan dengan budaya dan pendidikan karakter.

Fahmi mengungkapkan, expo pendidikan ini diikuti sejumlah sekolah yang ada di tujuh kecamatan. Sekolah tersebut menampilkan keunggulannya masing-masing dalam berbagai bidang baik akademik maupun seni serta budaya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Dudi Fathul Jawad menambahkan, expo pendidikan digelar untuk memperlihatkan kemajuan yang ada di sekolah. "Selain itu sekolah menampilkan ajang seni dan budaya asli daerah," kata dia.

Dudi mengatakan, Pemkot Sukabumi memberikan perhatian serius pada bidang pendidikan. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan daerah 2005-2025 yakni mewujudkan Sukabumi sebagai pusat pelayanan terbaik di bidang pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.

Selain itu sesuai dengan visi wali kota dan wakil wali kota yaitu dengan iman dan takwa mewujudkan pemerintahan rahmatan lil alamin.

Salah seorang orangtua siswa Irawan (40 tahun) mengatakan, kegiatan expo pendidikan ini sangat positif bagi perkembangan para siswa. "Selain menguasai materi pelajaran, anak-anak juga diajak untuk melestarikan seni dan budaya daerah," katanya mengatakan.

Wednesday, April 1, 2015

Profil Calon Rektor Unimed Periode 2015 - 2019

Hasil Penyaringan Calon Rektor Unimed Periode 2015-2019 yang dilaksanakan pada Jumat, 13 Maret 2015 di Ruang Sidang A Biro Rektor Unimed memutuskan tiga Calon Rektor yaitu; 1) Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, 2) Prof. Selamet Triono, M.Sc., Ph.D, dan 3) Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. Penyaringan Calon Rektor memilih tiga dari empat bakal calon yang sudah mendaftar dan memenuhi persyaratan sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 1 Tahun 2015.
Pemilihan Rektor Unimed akan dilaksanakan pada 14 April 2015 mendatang.

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. merupakan guru besar Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Medan. Beliau lahir di Tapanuli Utara, 3 Pebruari 1962. Pendidikan formal tingkat Sekolah Dasar dan SMP dilalui di daerah kelahiran beliau yakni Tapanuli Utara, sedangkan tingkat SMA ditamatkan di SMA 3 Kota Pematang Siantar pada 1981. Kemudian untuk tingkat sarjana S1 beliau tamatkan di IKIP Medan pada Prodi Pendidikan Matematika pada tahun 1986. Selanjutnya Program Magister beliau tamatkan di IKIP Yogyakarta pata tahun 1992 dan Program Doktor beliau tamatkan di UNJ pada tahun 2009. 
Sejak tahun 1987 beliau telah menjadi dosen tetap PNS di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA IKIP Medan. Pengalaman kerja diberbagai posisi sudah sangat mapan, diantaranya pernah menjadi staf pengajar di UMSU pada tahun 1986-1996. Sebagai Staf Ahli Pembantu Rektor I IKIP Medan pada tahun 1993-1998. Sebagai Pimpinan Proyek IKIP Medan/Unimed pada tahun 1999-2003. Sebagai Pembantu Rektor II Unimed periode 2003-2007. Sebagai Rektor Unimed periode 2007-2011. Sebagai Tim Seleksi KPU Sumut periode 2008-2013. Sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan KEMENDIKBUD RI pada Maret 2011–Sekarang.
 
Visi dan Misi jika menjadi Rektor Unimed Periode 2015-2019

 
Prof. Selamet Triono, M.Sc., Ph.D
Prof. Selamet Triono, M.Sc. Ph.D. merupakan guru besar bidang Pendidikan Teknik FT Universitas Negeri Medan. Beliau lahir di Langkat, 8 Desember 1958. Pendidikan formal tingkat Sekolah Dasar dilalui di daerah kelahiran beliau yakni Stabat Langkat, untuk tingkat SMP beliau tamatkan di Sekolah Teknik Persiapan Negeri Binjai. Sedangkan tingkat SMA ditamatkan di STM Negeri 1 Medan pada 1979. Kemudian untuk tingkat sarjana S1 beliau tamatkan di IKIP Medan pada Prodi Pendidikan Teknik Mesin/Mesin Produksi pada tahun 1983. Selanjutnya Program Magister beliau tamatkan di State University of New York Oswego, N.Y., USA pata tahun 1988 dan Program Doktor beliau tamatkan di The Ohio State University Columbus, OH.,USA pada program studi Vocation & Technical Education tahun 1995. 
Sejak tahun 1984 beliau telah menjadi dosen tetap PNS di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT IKIP Medan. Pengalaman kerja diberbagai posisi sudah sudah beliau lalui, diantaranya pernah menjadi Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Mesin IKIP Medan pada tahun 1985-1986. Sebagai Pembantu Dekan I FPTK IKIP Medan pada tahun 1996-2000. Sebagai Dekan Fakultas Teknik Unimed pada tahun 2000-2004 dan 2004-2008. Sebagai Sekretaris Senat Unimed pada 2007-2012. Sebagai Pembantu Rektor I Unimed periode 2007-2011. Sebagai Pejabat Rektor pada April – Juni 2011. Tim Pengembang Program PPG SMK Kolaboratif P2CPAK dan PPG SM3T Ditdiktendik Ditjen Dikti Kemristek Dikti pada 2011 – sekarang.
 
Visi dan Misi jika menjadi Rektor Unimed Periode 2015-2019
Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si
Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. adalah Guru Besar Sosiologi FIP Unimed. Beliau lahir di Bunut/Asahan 20 Mei 1963. Pendidikan formal tingkat SD dan SMP ditamatkan di Bunut-Kisaran Asahan, sedangkan tingkat SMA beliau tamatkan di Tanjung Balai. Kemudian untuk tingkat Sarjana S1 beliau tamatkan pada program studi Administrasi Pendidikan di IKIP Medan. Selanjutnya Program Magister S2 dan Program Doktor beliau tamatkan dari UNPAD Bandung dalam program studi Sosiologi. 
Sejak 1987 beliau sudah aktif sebagai dosen PNS di FIP IKIP Medan. Pengalaman kerja diberbagai posisi beliau lalui dengan hasil yang baik. Diantaranya sebagai Ketua Program Pengembangan Wilayah LPM Unimed pada 1998-2000. Sebagai Konsultan bidang Pelatihan guru pada Proyek Peningkatan Mutu SMP di Sumatera Utara. Sebagai Ketua Pusat Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK) LPM Unimed pada 1999-2001. Sebagai Sekretaris Prodi Program Magister Administrasi Pendidikan PPs Unimed pada 2001-2002. Sebagai Pembantu Dekan I FIP Unimed pada 2005-2011. Sebagai Rektor Unimed Periode 2011-2015.   
 
Visi dan Misi jika menjadi Rektor Unimed Periode 2015-2019
  
 
 
 

KAPOLDA SUMUT Beri Kuliah Umum Di UNIMED

Universitas Negeri Medan kembali mendapatkan penghargaan dengan mendapatkan kunjungan kehormatan dari Kepala Polisi Daerah Sumatera Utara (KAPOLDASU) Irjen. Pol. Drs. Eko Hadi Sutedjo, S.H. M.Si. dalam memberikan kuliah umum dihadapan civitas akademika Unimed dengan tema: “Pendidikan Karakter dan Revolusi Mental serta Signifikansinya dalam Upaya Pemanfaatan Kamtibmas di Sumatera Utara”. Kuliah umum ini dilaksanakan oleh PUSHAM Unimed pada Rabu, 25 Maret 2015 di ruang sidang A Biro Rektor Unimed. Hadir dalam kegiatan ini yakni Kapoldasu beserta Dirbinmas, Dirresnarkoba, Kepala SPN, Dirkrimum dilingkungan Poldasu, Kapolresta Medan, Waka Polresta Medan, Kapolres Deli Serdang, Kapolsek Percut Sei Tuan. Sedangkan dari internal Unimed, hadir Rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan Kepala Pusham Unimed dan ratusan dosen dan mahasiswa. 

Tujuan dari pelaksanaan kuliah umum yang disampaikan oleh Kapoldasu ini yakni : a) untuk memberikan pemahaman mengenai peran kepolisian dan masyarakat dalam mengantisipasi tindakan kriminalitas yang terjadi di wilayah Sumatera Utara. b) untuk memberikan trik terkait antisipasi kejahatan yang terjadi di jalanan dalam mengantisipasi terjadinya tindakan kriminalitas. c) hadirkan inisiatif dan kemitraan antara perguruan tinggi dan kepolisian dalam menanggulangi tindakan kriminalitas di Sumatera Utara.
Rektor Unimed Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dikampus hijau dan sejuk Unimed ini, semoga Kapolda dan jajarannya merasa tentram selama dikampus Unimed. Rektor juga mengatakan bahwa Unimed sangat siap bermitra kepada Polisi Daerah Sumatera Utara (POLDASU), kita Unimed siap memberikan masukan-masukan serta kritikan-kritikan yang membangun dalam mensukseskan tugas dan fungsi polisi di wilayah Sumatera Utara. SDM Unimed yang berasal dari beragam disiplin ilmu siap kita abdikan untuk membantu polisi dalam menentukan kebijakan-kebijakan baru dalam hal keamanan dan ketertiban di masyarakat Sumatera Utara.
 
Kapoldasu Irjen. Pol. Drs. Eko Hadi Sutedjo, S.H. M.Si, dalam paparannya mengatakan agar Unimed terus melakukan terobosan dan mengimplementasikan dalam perkuliahan sehingga akan melahirkan ilmuwan muda berkarakter yang tentunya akan membentuk generasi anak bangsa berilmu dan berkarakter. Saya salut dan bangga Unimed memiliki motto The Character Building University, artinya Unimed akan melahirkan ilmuwan yang tidak hanya cerdas akan tetapi berkarakter. Dengan demikian pastinya akan berdampak positif dalam membentuk masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila. Saya juga mengajak seluruh civitas akademika Unimed agar menjaga perilaku diri dan lembaga kita agar tercipta ketertiban umum yang menyamankan kehidupan sosial bermasyarakat. Semoga Unimed maju dan jaya dalam melahirkan generasi muda ilmuwan yang dapat mendukung pemerintah dalam hal ketertiban dan keamanan kehidupan bermasyarakat. Saya yakin Unimed pasti bisa.     
 
Kepala PUSHAM Unimed Majda El Muhtaj mengatakan bahwa perguruan tinggi yang memproduksi guru sebagai penyangga pendidikan terdepan, harus menyadari ini sebagai kemunduran pendidikan yang mesti segera diselesaikan. Pendidikan karakter merupakan solusi cerdas yang diwacanakan di Indonesia untuk mengubah paradigma pemikiran anak remaja untuk mengantisipasi dampak buruk kemajuan globalisasi saat ini, yang berdampak pada kehidupan ekonomi keluarga. Kuliah umum ini akan mendialogkan peran strategis perguruan tinggi dalam bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam mengantisipasi terjadinya pengikut pelaku kejahatan kriminalitas jalanan (begal).

Semoga kehangatan dan keharmonisan antara Kapoldasu dan jajarannya dengan civitas akademika Unimed akan terus berlanjut dalam bentuk kegiatan bersama atau melibatkan Unimed dalam berbagai kegiatan yang relevan dengan Unimed. (Humas Unimed).