Pengertian
dan Contoh Whistle Blowing
Kita dapat memberikan contoh salah satu tindakan yang dapat mendukung perilaku
etis yaitu Whistle Blowing. Whistle Blowing disini adalah merupakan
tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang pekerja untuk
memberitahukan kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan ataupun atasan secara
pribadi kepada pihak lain, baik itu umum ataupun instansi atau atasan yang
berkaitan langsung dengan yang melakukan kecurangan tersebut. Jadi tujuan Whistle Blowing disini untuk memperbaiki
atau mencegah suatu tindakan yang merugikan.
Ada
dua macam Whistle Blowing, yaitu :
1. Whistle Blowing Internal, ini terjadi dalam lingkup internal perusahaan, dimana yang melakukan
kecurangan adalah individual di dalam pelusahaan kemudian dilaporkan ke atasan
yang bersangkutan, karena tindakaannya dapat merugikan perusahaan.
2. Whistle Blowing eksternal, Whistle
blowing eksternal terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang
dilakukan oleh perusahaan lalu membocorkannya kepada masyarakat karena kecurangan
itu akan merugikan masyarakat.
Velasque (2005) menyebutkan bahwa Whistle Blowing eksternal secara moral dibenarkan jika :
a.
Ada bukti yang jelas,dan kuat bahwa suatu organisasi
melakukan aktivitas yang melanggar hukum atau berakibat serius pada pihak lain.
b.
Usaha-usaha lain telah di lakukan untuk mencegahnya
melalui Whistle Blowing Internal dan gagal.
c.
Dapat dipastikan bahwa tindakan Whistle Blowing eksternal akan mampu mencegah kerugian tersebut
d.
Pelanggaran tersebut cukup serius dan lebih buruk di
bandingkan akibat tindakan Whistle
Blowing pada diri seseorang, keluarganya, dan pihak-pihak lain.
0 comments:
Post a Comment