Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 saat ini
tengah disusun. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad
Nuh berharap pemerintahan ke depan dapat melanjukan sejumlah program
pendidikan yang utama.Seperti program Pendidikan Menengah Universal (PMU), Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidik Misi), pelatihan guru, dan kurikulum pendidikan.
"Prioritas ke depan, melanjutkan apa yang sudah dijadikan program saat ini. Harapan saya, tentu yang pertama program-program yang sangat esensial itu tetap bisa berlanjut," ujar dia di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Minggu (17/8/2014).
Namun, ia mengatakan saat ini APBN masih dalam tahap rancangan. Sehingga belum ada gambaran pasti mengenai detail anggaran untuk program-program pendidikan.
Oleh karena itu, sebelum 30 September, Mendikbud akan membahas RAPBN menjadi APBN bersama DPR RI. Karena masa jabatan anggota DPR akan habis pada 30 September, kemudian pada 1 Oktober Gedung DPR akan diduduki anggota baru.
Dalam pembahasan itu, Kemendikbud baru dapat mencantumkan alokasi anggaran program pendidikan dalam APBN 2015. Nantinya, itu akan dipakai sebagai dasar oleh pemerintahan berikutnya untuk menjalankan berbagai program.
"Meskipun juga pemerintahan akan datang punya kesempatan melakukan Perubahan di APBN Perubahan, monggo silahkan. Tapi postur itu akan terlihat dengan baik setelah nanti dibahas bersama DPR," jelas Nuh.






Kurikulum 2013 sudah dimulai, namun distribusi buku kurikulum 2013 ke sekolah-sekolah masih terlambat. Hal ini pun menimbulkan kisruh.
Saat ini Indonesia diperkirakan memiliki dana abadi pendidikan mencapai Rp 20 triliun. Jumlah tersebut nilai patut untuk dipertahankan guna menjamin pendidikan bagi generasi mendatang.
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla atau JK menuturkan pendidikan baru dibilang berhasil kalau bisa diterapkan langsung di lapangan atau dalam kehidupan sehari-hari.

JAKARTA -- Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Prof Nizam mengatakan,
anggaran yang dikeluarkan untuk Ujian Nasional Computer Based Test (CBT)
bisa lebih murah, dibandingkan UN reguler yang menggunakan kertas. 



Hasil Penyaringan Calon Rektor Unimed Periode 2015-2019 yang dilaksanakan
pada Jumat, 13 Maret 2015 di Ruang Sidang A Biro Rektor Unimed memutuskan tiga
Calon Rektor yaitu; 1) Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd,
2) Prof. Selamet Triono,
M.Sc., Ph.D, dan 3) Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. Penyaringan Calon Rektor
memilih tiga dari empat bakal calon yang sudah mendaftar dan memenuhi
persyaratan sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 1 Tahun 2015.
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. merupakan
guru besar Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Medan. Beliau lahir
di Tapanuli Utara, 3 Pebruari 1962. Pendidikan formal tingkat Sekolah Dasar dan
SMP dilalui di daerah kelahiran beliau yakni Tapanuli Utara, sedangkan tingkat
SMA ditamatkan di SMA 3 Kota Pematang Siantar pada 1981. Kemudian untuk tingkat
sarjana S1 beliau tamatkan di IKIP Medan pada Prodi Pendidikan Matematika pada
tahun 1986. Selanjutnya Program Magister beliau tamatkan di IKIP Yogyakarta
pata tahun 1992 dan Program Doktor beliau tamatkan di UNJ pada tahun 2009. 
Prof. Selamet Triono, M.Sc. Ph.D. merupakan
guru besar bidang Pendidikan Teknik FT Universitas Negeri Medan. Beliau lahir
di Langkat, 8 Desember 1958. Pendidikan formal tingkat Sekolah Dasar dilalui di
daerah kelahiran beliau yakni Stabat Langkat, untuk tingkat SMP beliau tamatkan
di Sekolah Teknik Persiapan Negeri Binjai. Sedangkan tingkat SMA ditamatkan di
STM Negeri 1 Medan pada 1979. Kemudian untuk tingkat sarjana S1 beliau tamatkan
di IKIP Medan pada Prodi Pendidikan Teknik Mesin/Mesin Produksi pada tahun
1983. Selanjutnya Program Magister beliau tamatkan di State University of New
York Oswego, N.Y., USA pata tahun 1988 dan Program Doktor beliau tamatkan di
The Ohio State University Columbus, OH.,USA pada program studi Vocation &
Technical Education tahun 1995. 
Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. adalah Guru
Besar Sosiologi FIP Unimed. Beliau lahir di Bunut/Asahan 20 Mei 1963.
Pendidikan formal tingkat SD dan SMP ditamatkan di Bunut-Kisaran Asahan,
sedangkan tingkat SMA beliau tamatkan di Tanjung Balai. Kemudian untuk tingkat
Sarjana S1 beliau tamatkan pada program studi Administrasi Pendidikan di IKIP
Medan. Selanjutnya Program Magister S2 dan Program Doktor beliau tamatkan
dari UNPAD Bandung dalam program studi Sosiologi.





