4.1
Pengertian
Ø Karisma adalah kata dalam bahasa Yunani yang berarti “berkat yang terinspirasi
secara agung”, seperti kemampuan untuk melakukan keajaiban atau memprediksikam
peristiwa masa depan
Ø Menurut Max Weber (1947), karisma terjadi saat terdapat sebuah
krisis sosial, seorang pemimpin muncul dengan sebuah visi yang menawarkan
solusi untuk krisis tersebut, pemimpin menarik pengikut yang percaya pada visi
itu, mereka mengalami keberhasilan dan para pengikut dapat mempercayai bahwa
pemimpin itu sebagai orang yang luar biasa
1.2 Teori
Kepemimpinan
4.2.1 Teori Atribusi oleh Conger
dan Kanungo (1987)
a.
Ciri dan perilaku pemimpin
·
Atribusi pengikut dari karisma
bergantung pada beberapa jenis perilaku pemimpin.
·
Para pemimpin akan lebih
mungkin dipandang sebagai karismatik jika mereka membuat pengorbanan diri,
mengambil resiko pribadi untuk mencapai visi yang mereka dukung.
·
Kepercayaan terlihat menjadi
komponen penting dari karisma dan pengikut lebih mempercayai pemimpin yang
kelihatan tidak terlalu termotivasi oleh kepentingan pribadi.
·
Para pemimpin yang kelihatan
percaya diri mengenai usulan mereka akan lebih mungkin dipandang sebagai
karismatik daripada pemimpin yang kelihatan ragu dan bingung.
·
Para pengikut yang yakin
pemimpin tahu bagaimana mencapai sasaran bersama akan bekerja lebih keras, yang
karenanya meningkatkan kemungkinan keberhasilan nyata.
·
Para pengikut akan lebih
mungkin menghubungkan karisma dengan para pemimpin yang menggunakan pembuatan
visi dan daya tarik persuasif daripada dengan pemimpin yang menggunakan
otoritas.
b.
Proses pengaruh
·
Pemimpin yang karismatik
terlihat begitu luar biasa, disebabkan oleh wawasan strategis mereka, pendirian
yang kuat, keyakinan diri, perilaku yang tidak konvensional dan energi yang
dinamis, bawahan mengidolakan pemimpin mereka dan ingin menjadi seperti mereka.
·
Conger menekankan bahwa penting
bagi para pengikut untuk mengambil sikap dan keyakinan pemimpin tentang
pekerjaan daripada hanya meniru aspek buatan dari perilaku pemimpin seperti
perangai, gerak tubuh dan pola bicara. Seorang pemimpin yang karismatik yang
menyatakan visi yang memberikan inspirasi berfungsi sebagai sebuah sumber
motivasi untuk menjalankan misi organisasi
c.
Kondisi yang memudahkan
Ø Para pemimpin karismatik akan lebih mungkin untuk muncul saat
terjadi krisis
Ø Seorang pemimpin dapat menciptakan ketidakpuasan dengan kondisi saat
ini dan memberikan sebuah visi masa depan yang lebih menjanjikan
Ø Pemimpin dapat dapat menimbulkan sebuah krisis saat sebelumnya tidak
ada, membuat panggung untuk memperlihatkan keahlian yang superior dalam
menghadapi masalah dan mengusulkan cara-cara baru
4.2.2 Teori Konsep diri oleh
House,Shamir,Arthur (1993)
ü Seorang pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang dalam dan
tidak biasa pada pengikut. Para pengikut merasa bahwa keyakinan pemimpin adalah
benar, mereka bersedia mematuhi pemimpin, mereka merasakan kasih sayang
terhadap pemimpin, secara emosional mereka terlibat dalam tujuan kelompok atau
organisasi, memiliki sasaran kinerja yang tinggi dan mereka yakin bahwa mereka
dapat berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi
a.
Ciri dan perilaku pemimpin
·
Ciri dan perilaku pemimpin
merupakan penentu penting dari kepemimpinan karismatik
·
Para pemimpin yang karismatik
akan lebih besar kemungkinannya untuk memiliki kebutuhan yang kuat akan
kekuasaan, keyakinan diri yang tinggi dan pendirian kuat dalam keyakinan dan
idealisme mereka sendiri
·
Perilaku kepemimpinan yang
menjelaskan bagaimana seorang pemimpin yang karismatik mempengaruhi sikap dan
perilaku dari pengikut meliputi yang berikut : (1) meyampaikan sebuah visi yang
menarik, (2) menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan eksresif saat
menyampaikan visi, (3) mengambil resiko pribadi dan membuat pengorbanan diri
untuk mencapai visi tersebut, (4) menyampaikan harapan yang tinggi, (5)
memperlihatkan keyakinan akan pengikut, (6) mengelola kesan pengikut akan
pemimpin, (7) pembuatan model peran dari perilaku yang konsisten dengan visi,
(8) membangun identifikasi dengan kelompok atau organisasi, (9) memberikan
kewenangan kepada pengikut
b.
Proses pengaruh
·
Identifikasi pribadi adalah
satu jenis proses pengaruh yang dapat terjadi bagi beberapa pengikut dari
seorang pemimpin karismatik
·
Saat terdapat identifikasi
pribadi yang kuat, para pengikut akan meniru perilaku pemimpin, menjalankan
permintaan pemimpin dan memberikan upaya tambahan untuk menyenangkan
pemimpinnya
c.
Kondisi yang memudahkan
·
Menurut Shamir dan para
koleganya, sebuah kondisi krisis tidaklah perlu bagi efektivitas kepemimpinan
karismatik.
·
Meski demikian, kepemimpinan
karismatik lebih mungkin terjadi saat sebuah kelompok atau organisasi berada
dalam masalah serius
·
Kondisi demikian mendukung
munculnya seorang pemimpin yang mampu menawarkan strategi yang dapat dipercaya
untuk menghadapinya dengan berhasil
·
Namun pengaruh karismatik dari
pemimpin demikian akan hanya sementara saja kecuali visi tersebut terus menjadi
relevan setelah masalah segera dapat diselesaikan
1.3
Karakteristik Pemimpin Karismatik
Dalam teori kepemimpinan,
berkembang teori kepemimpinan karismatik . Kepemimpinan karismatik diantaranya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Vision and
articulation. Pemimpin karismatik memiliki visi, yaitu tujuan ideal, dan mampu
menjelaskan visi tersebut kepada rakyat.
2) Personal risk,
dimana pemimpin karismatik berani mengambil risiko pribadi untuk mencapai visi.
3) Environmental
sensitivity. Pemimpin karismatik mampu melakukan perhitungan realitis
mengenai hambatan dari lingkungan dan kebutuhan sumberdaya untuk mengupayakan
terjadinya perubahan.
4) Sensitivity to
follower needs. Pemimpin karismatik mencoba memandang dari perspektif orang
lain (tidak hanya perspektif diri sendiri), serta berempati terhadap kebutuhan
dan perasaan orang lain.
5) Unconventional
behavior. Pemimpin karismatik menunjukkan perilaku (konstruktif) diluar
kebiasaan dan seringkali menentang norma (destruktif) yang mengakar dalam
masyarakat, tetapi untuk perubahan ke arah perbaikan, misalnya reformasi.
Teori
kepemimpinan karismatik merupakan suatu perpanjangan dari teori atribusi. Teori
ini mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribusi atau penghubung dari
kemampuan kepemimpinan yang heroik atau luar biasa bila mereka mengamati
perilaku-perilaku tertentu. Robert House (Robins, 1996) mengidentifikasikan
tiga karakteristik pribadi pemimpin karismatik, yaitu:
1. Kepercayaan yang luar
biasa.
2. Kekuasaan
3. Teguh dalam keyakinan.
Conger dan Kanungo
(Robins, 1996) menguraikan karakteristik utama dari pemimpin karismatik, yaitu:
1. Percaya diri, pemimpin
tersebut benar-benar percaya akan penilaian dan kemampuan yang dimilikinya.
2. Satu visi, merupakan tujuan ideal yang
mengajukan suatu masa depan yang lebih baik.
3. Kemampuan untuk
mengungkapkan visi dengan gamblang. Pemimpin mampu memperjelas dan menyatukan
visi dalam kata-kata yang dapat dipahami oleh orang lain. Artilkulasi ini
menunjukkan suatu pemahaman akan kebutuhan para pengikut dan oleh karena itu
akan bertindak sebagai suau kekuatan motivasi.
4. Keyakinan kuat mengenai
visi tersebut. Pemimpin karismatik memiliki komitmen yang kuat dan bersedia
mengambil risiko pribadi yang tinggi, mengelarkan biaya tinggi, dan melibatkan
diri dalam pengorbanan untuk mencapai visi tersebut.
5. Perilaku yang diluar
aturan. Pemimpin karismatik ikut serta dalam perilaku yang dipahami sebagai
sesuatu yang baru, tidak konvensional, dan berlawanan dengan norma-norma. Bila
berhasil, perilaku ini menimbulkan kejutan dan kekaguman para pengikut.
6. Dipahami sebagai
sebagai seorang agen perubahan. Pemimpin karismatik dipahami sebagai agen
perubahan yang radikal.
7. Kepekaan lingkungan.
Pemimpin ini mmpu membuat penilaian yang realistis terhadap kendala lingkungan
dan sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan perubahan.
Sebuah badan
riset menunjukkan bahwa adanya korelasi antara pemimpin karismatik dengan
kinerja dan kepuasan yang tinggi di kalangan pengikutnya atau bawahannya.
Orang-orang yang bekerja untuk pemimpin karismatik termotivasi untuk
mengeluarkan upaya kerja ekstra dan orang-orang tersebut menyukai pemimpinnya
serta mengungkapkan kepuasan yang lebih besar.
Banyak pakar
yang berkeyakinan bahwa individu dapat dilatih untuk memperlihatkan perlaku
karismatik sehingga dapat disebut sebagai “seorang pemimpin karismatik”, dengan
mengikuti sutau proses tiga langkah, yaitu:
1. Individu perlu
mengembangkan aura karisma dengan memelihara suatu pandangan yang optimis,
menggunakan keinginan yang besar untuk menimbulkan kegairahan atau antusiasme,
dan berkomunikasi dengan seluruh tubuhnya, bukan hanya dengan kata-kata.
2. Individu menarik orang
lain untuk bergabung dengan menciptakan suatu ikatan yang mengilhami yang
lainnya untuk mengikuti.
3. Individu membangkitkan
potensial dalam diri para pengikut dengan menyadap emosinya.
4.4 Karismatik Positif dan Negatif
Menurut House, dkk, sebuah
pendekatan yang lebih baik untuk membedakan antara karismatik positif dan dan
negatif adalah dalam hal nilai dan kepribadian mereka.
Karismatik negatif memiliki
orientasi kekuasaan secara pribadi, secara sengaja mereka berusaha untuk lebih
menanamkan kesetiaan kepada diri mereka sendiri, berusaha untuk mendominasi dan
menaklukkan pengikut dengan membuat mereka tetap lemah dan bergantung pada
pemimpin
Sebaliknya karimatik positif memiliki orientasi
kekuasaan sosial. Mereka berusaha untuk menanamkan kesetiaan kepada ideologi
lebih daripada kesetiaan kepada diri mereka sendiri. Otoritas didelegasikan
hingga batas yang cukup besar, informasi dibagikan secara terbuka, didorongnya
partisipasi dalam keputusan dan penghargaan digunakan untuk menguatkan perilaku
yang konsisten dengan misi dan sasaran dari organisasi.
0 comments:
Post a Comment