Sunday, June 1, 2014

LEADERSHIP : KEPEMIMPINAN KARISMATIK


4.1 Pengertian
Ø   Karisma adalah kata dalam bahasa Yunani yang berarti “berkat yang terinspirasi secara agung”, seperti kemampuan untuk melakukan keajaiban atau memprediksikam peristiwa masa depan
Ø   Menurut Max Weber (1947), karisma terjadi saat terdapat sebuah krisis sosial, seorang pemimpin muncul dengan sebuah visi yang menawarkan solusi untuk krisis tersebut, pemimpin menarik pengikut yang percaya pada visi itu, mereka mengalami keberhasilan dan para pengikut dapat mempercayai bahwa pemimpin itu sebagai orang yang luar biasa

1.2    Teori Kepemimpinan

4.2.1 Teori Atribusi oleh Conger dan Kanungo (1987)

a.            Ciri dan perilaku pemimpin
·               Atribusi pengikut dari karisma bergantung pada beberapa jenis perilaku pemimpin.
·               Para pemimpin akan lebih mungkin dipandang sebagai karismatik jika mereka membuat pengorbanan diri, mengambil resiko pribadi untuk mencapai visi yang mereka dukung.
·               Kepercayaan terlihat menjadi komponen penting dari karisma dan pengikut lebih mempercayai pemimpin yang kelihatan tidak terlalu termotivasi oleh kepentingan pribadi.
·               Para pemimpin yang kelihatan percaya diri mengenai usulan mereka akan lebih mungkin dipandang sebagai karismatik daripada pemimpin yang kelihatan ragu dan bingung.
·               Para pengikut yang yakin pemimpin tahu bagaimana mencapai sasaran bersama akan bekerja lebih keras, yang karenanya meningkatkan kemungkinan keberhasilan nyata.
·               Para pengikut akan lebih mungkin menghubungkan karisma dengan para pemimpin yang menggunakan pembuatan visi dan daya tarik persuasif daripada dengan pemimpin yang menggunakan otoritas.

b.            Proses pengaruh
·               Pemimpin yang karismatik terlihat begitu luar biasa, disebabkan oleh wawasan strategis mereka, pendirian yang kuat, keyakinan diri, perilaku yang tidak konvensional dan energi yang dinamis, bawahan mengidolakan pemimpin mereka dan ingin menjadi seperti mereka.
·               Conger menekankan bahwa penting bagi para pengikut untuk mengambil sikap dan keyakinan pemimpin tentang pekerjaan daripada hanya meniru aspek buatan dari perilaku pemimpin seperti perangai, gerak tubuh dan pola bicara. Seorang pemimpin yang karismatik yang menyatakan visi yang memberikan inspirasi berfungsi sebagai sebuah sumber motivasi untuk menjalankan misi organisasi

c.             Kondisi yang memudahkan
Ø   Para pemimpin karismatik akan lebih mungkin untuk muncul saat terjadi krisis
Ø   Seorang pemimpin dapat menciptakan ketidakpuasan dengan kondisi saat ini dan memberikan sebuah visi masa depan yang lebih menjanjikan
Ø   Pemimpin dapat dapat menimbulkan sebuah krisis saat sebelumnya tidak ada, membuat panggung untuk memperlihatkan keahlian yang superior dalam menghadapi masalah dan mengusulkan cara-cara baru

4.2.2 Teori Konsep diri oleh House,Shamir,Arthur (1993)

ü  Seorang pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang dalam dan tidak biasa pada pengikut. Para pengikut merasa bahwa keyakinan pemimpin adalah benar, mereka bersedia mematuhi pemimpin, mereka merasakan kasih sayang terhadap pemimpin, secara emosional mereka terlibat dalam tujuan kelompok atau organisasi, memiliki sasaran kinerja yang tinggi dan mereka yakin bahwa mereka dapat berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi


a.        Ciri dan perilaku pemimpin
·         Ciri dan perilaku pemimpin merupakan penentu penting dari kepemimpinan karismatik
·         Para pemimpin yang karismatik akan lebih besar kemungkinannya untuk memiliki kebutuhan yang kuat akan kekuasaan, keyakinan diri yang tinggi dan pendirian kuat dalam keyakinan dan idealisme mereka sendiri
·         Perilaku kepemimpinan yang menjelaskan bagaimana seorang pemimpin yang karismatik mempengaruhi sikap dan perilaku dari pengikut meliputi yang berikut : (1) meyampaikan sebuah visi yang menarik, (2) menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan eksresif saat menyampaikan visi, (3) mengambil resiko pribadi dan membuat pengorbanan diri untuk mencapai visi tersebut, (4) menyampaikan harapan yang tinggi, (5) memperlihatkan keyakinan akan pengikut, (6) mengelola kesan pengikut akan pemimpin, (7) pembuatan model peran dari perilaku yang konsisten dengan visi, (8) membangun identifikasi dengan kelompok atau organisasi, (9) memberikan kewenangan kepada pengikut

b.        Proses pengaruh
·         Identifikasi pribadi adalah satu jenis proses pengaruh yang dapat terjadi bagi beberapa pengikut dari seorang pemimpin karismatik
·         Saat terdapat identifikasi pribadi yang kuat, para pengikut akan meniru perilaku pemimpin, menjalankan permintaan pemimpin dan memberikan upaya tambahan untuk menyenangkan pemimpinnya

c.         Kondisi yang memudahkan
·         Menurut Shamir dan para koleganya, sebuah kondisi krisis tidaklah perlu bagi efektivitas kepemimpinan karismatik.
·         Meski demikian, kepemimpinan karismatik lebih mungkin terjadi saat sebuah kelompok atau organisasi berada dalam masalah serius
·         Kondisi demikian mendukung munculnya seorang pemimpin yang mampu menawarkan strategi yang dapat dipercaya untuk menghadapinya dengan berhasil
·         Namun pengaruh karismatik dari pemimpin demikian akan hanya sementara saja kecuali visi tersebut terus menjadi relevan setelah masalah segera dapat diselesaikan
1.3    Karakteristik Pemimpin Karismatik
Dalam teori kepemimpinan, berkembang teori kepemimpinan karismatik . Kepemimpinan karismatik diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Vision and articulation. Pemimpin karismatik  memiliki visi, yaitu tujuan ideal, dan mampu menjelaskan visi tersebut kepada rakyat.
2) Personal risk, dimana pemimpin karismatik berani mengambil risiko pribadi untuk mencapai visi.
3) Environmental sensitivity. Pemimpin karismatik mampu melakukan perhitungan realitis mengenai hambatan dari lingkungan dan kebutuhan sumberdaya untuk mengupayakan terjadinya perubahan.
4) Sensitivity to follower needs. Pemimpin karismatik mencoba memandang dari perspektif orang lain (tidak hanya perspektif diri sendiri), serta berempati terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.
5) Unconventional behavior. Pemimpin karismatik menunjukkan perilaku (konstruktif) diluar kebiasaan dan seringkali menentang norma (destruktif) yang mengakar dalam masyarakat, tetapi untuk perubahan ke arah perbaikan, misalnya reformasi.
Teori kepemimpinan karismatik merupakan suatu perpanjangan dari teori atribusi. Teori ini mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribusi atau penghubung dari kemampuan kepemimpinan yang heroik atau luar biasa bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu. Robert House (Robins, 1996) mengidentifikasikan tiga karakteristik pribadi pemimpin karismatik, yaitu:
1. Kepercayaan yang luar biasa.
2. Kekuasaan
3. Teguh dalam keyakinan.
Conger dan Kanungo (Robins, 1996) menguraikan karakteristik utama dari pemimpin karismatik, yaitu:
1. Percaya diri, pemimpin tersebut benar-benar percaya akan penilaian dan kemampuan yang dimilikinya.
2.  Satu visi, merupakan tujuan ideal yang mengajukan suatu masa depan yang lebih  baik.
3. Kemampuan untuk mengungkapkan visi dengan gamblang. Pemimpin mampu memperjelas dan menyatukan visi dalam kata-kata yang dapat dipahami oleh orang lain. Artilkulasi ini menunjukkan suatu pemahaman akan kebutuhan para pengikut dan oleh karena itu akan bertindak sebagai suau kekuatan motivasi.
4. Keyakinan kuat mengenai visi tersebut. Pemimpin karismatik memiliki komitmen yang kuat dan bersedia mengambil risiko pribadi yang tinggi, mengelarkan biaya tinggi, dan melibatkan diri dalam pengorbanan untuk mencapai visi tersebut.
5. Perilaku yang diluar aturan. Pemimpin karismatik ikut serta dalam perilaku yang dipahami sebagai sesuatu yang baru, tidak konvensional, dan berlawanan dengan norma-norma. Bila berhasil, perilaku ini menimbulkan kejutan dan kekaguman para pengikut.
6. Dipahami sebagai sebagai seorang agen perubahan. Pemimpin karismatik dipahami sebagai agen perubahan yang radikal.
7. Kepekaan lingkungan. Pemimpin ini mmpu membuat penilaian yang realistis terhadap kendala lingkungan dan sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan perubahan.
Sebuah badan riset menunjukkan bahwa adanya korelasi antara pemimpin karismatik dengan kinerja dan kepuasan yang tinggi di kalangan pengikutnya atau bawahannya. Orang-orang yang bekerja untuk pemimpin karismatik termotivasi untuk mengeluarkan upaya kerja ekstra dan orang-orang tersebut menyukai pemimpinnya serta mengungkapkan kepuasan yang lebih besar.
Banyak pakar yang berkeyakinan bahwa individu dapat dilatih untuk memperlihatkan perlaku karismatik sehingga dapat disebut sebagai “seorang pemimpin karismatik”, dengan mengikuti sutau proses tiga langkah, yaitu:
1. Individu perlu mengembangkan aura karisma dengan memelihara suatu pandangan yang optimis, menggunakan keinginan yang besar untuk menimbulkan kegairahan atau antusiasme, dan berkomunikasi dengan seluruh tubuhnya, bukan hanya dengan kata-kata.
2. Individu menarik orang lain untuk bergabung dengan menciptakan suatu ikatan yang mengilhami yang lainnya untuk mengikuti.
3. Individu membangkitkan potensial dalam diri para pengikut dengan menyadap emosinya.

4.4 Karismatik Positif dan Negatif

Menurut House, dkk, sebuah pendekatan yang lebih baik untuk membedakan antara karismatik positif dan dan negatif adalah dalam hal nilai dan kepribadian mereka.
Karismatik negatif memiliki orientasi kekuasaan secara pribadi, secara sengaja mereka berusaha untuk lebih menanamkan kesetiaan kepada diri mereka sendiri, berusaha untuk mendominasi dan menaklukkan pengikut dengan membuat mereka tetap lemah dan bergantung pada pemimpin
Sebaliknya karimatik positif memiliki orientasi kekuasaan sosial. Mereka berusaha untuk menanamkan kesetiaan kepada ideologi lebih daripada kesetiaan kepada diri mereka sendiri. Otoritas didelegasikan hingga batas yang cukup besar, informasi dibagikan secara terbuka, didorongnya partisipasi dalam keputusan dan penghargaan digunakan untuk menguatkan perilaku yang konsisten dengan misi dan sasaran dari organisasi.

0 comments:

Post a Comment