7.1 Pentingnya Komunikasi
Komunikasi
kepemimpinan terdiri dari pesan-pesan seorang pemimpin yang berakar pada nilai
dan budaya organisasi serta amat penting bagi stakeholder utama, seperti karyawan, pelanggan, mitra strategis, pemegang
saham dan media. Pesan-pesan ini berpengaruh terhadap visi, misi dan perubahan organisasi.
Ciri-ciri
komunikasi kepemimpinan menceminkan beberapa hal yaitu :
1.
Kepentingan : Mengenai isu-isu besar yang
mencerminkan organisasi di masa sekarang dan masa mendatang (misalnya ;
individu, kinerja, produk dan jasa)
2.
Nilai : Menggambarkan visi, misi dan budaya
3.
Konsistensi : Memberi contoh nilai yang dinyatakan
dan perilaku
4.
Irama : Terjadi secara berkala dan terus menerus
Komunikasi
kepemimpinan dirancang untuk melibatkan pendengar, memproleh komitmen dan
akhirnya menciptkan suatu ikatan kepercayaan antara pemimpin dan pengikut.
Komunikasi kepemimpinan juga melakukan hal-hal lebih jauh : mendorong untuk
memperoleh hasil, membuat pemimpin dan pengikut mampu bekerjasama dengan cara
yang lebih efisien karena mereka mengerti berbagai isu dan apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan.
Secara terinci dalam pesan-pesan
kepemimpinan terkandung hal-hal berikut :
1.
Memperkuat visi dan misi organisasi. Pesan-pesan ini
membuat orang tahu kemana arah organisasi dan apa yang diperjuangkannya.
2.
Mendorong prakarsa transformasi, misalnya :
perubahan. Pesan-pesan ini mempersiapkan orang untuk melakukan sesuatu yang
berbeda dan memberikan alasannya.
3.
Mengeluarkan ajakan untuk bertindak. Pesan-pesan ini
mengajak orang untuk bersatu mendukung suatu prakarsa. Pesan-pesan tersebut
menyatakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
4.
Memperkuat kemampuan organisasi. Pesan-pesan ini
menonjolkan kekuatan perusahaan dan dirancang untuk membuat orang betah dengan
organisasi tempat mereka bekerja.
5.
Menciptakan lingkungan yang dapat menumbuhkan
motivasi. Pesan-pesan ini memberikan alasan mengapa sesuatu dilakukan dan
menciptakan jalan menuju kesuksesan yang dapat diikuti oleh setiap orang.
Pesan-pesan tersebut juga menggambarkan manfaat kesuksesan, misalnya organisasi
yang lebih bersaing, lebih berpeluang melakukan promosi atau meningkatkan
kompensasi.
6.
Mempromosikan produk atau jasa (dan memperkuat
hubungannya dengan visi, misi dan nilai organisasi). Pesan-pesan ini
menempatkan apa yang dihasilkan organisasi dalam misi, budaya dan nilai
organisasi. Misalnya, kita menghasilkan produk yang meningkatkan kualitas hidup
orang banyak.
7.2 Empat Tipe Komunikator Kepemimpinan
Peran yang kita
mainkan sebagai pembicara-pemimpin di depan publik sepenuhnya terserah kita.
Aturan umumnya, semakin mirip kita di panggung dengan pribadi kita yang
sesungguhnya, maka presentasi kita akan menjadi lebih penuh arti dan dapat
dipercaya. Terdapat empat model presentasi kepemimpinan, yaitu :
1. Tipe Expert
Tipe Expert berpegang
pada misi organisasi-apa organisasi itu dan bagaimana organisasi menjalankan
bisnisnya. Tipe Expert mendasarkan pengambilan keputusannya pada fakta dan
kaitan fakta itu dengan lingkungan bisnis-bagaimana perusahaan dapat
mengantisipasi dan memanfaatkan peluang pasar. Pemimpin perusahaan bisa juga
seorang Expert. Mereka mengendalikan sumberdaya manusia dengan ketat, selalu
mengawasi apakah mereka mempunyai orang yang tepat untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaannya dan apa yang mereka butuhkan untuk mengembangkan
generasi pemimpin yang akan datang.
2. Tipe Visionary
Tipe Visionary adalah pemimpin yang lebih percaya
pada tujuan daripada kata-kata. Gaya bicaranya datang dari kedalaman batin,
dari nilai-nilai inti batinnya. Tujuannya adalah meyakinkan, mengubah pandangan
orang lain. Kepemimpinannya tidak berhenti ketika kata-katanya berhenti.
Sebaliknya, kepemimpinan berlanjut terus dalam perilaku kesehariannya. Tipe
Visionary memiliki keinginan yang melalmpaui kata-kata. Pesan itu sendiri selalu
terkandung dalam apa yang dikatakan pembicara-sama halnya dengan tipe
Expert-namun yang memberinya kekuatan adalah keyakinan pemimpin mengenai
tujuan. Tipe Visionary sebagai pemimpin-pembicara disajikan dengan kegairahan.
Ia percaya pada tujuan dan ingin orang lain merangkulnya.
3. Tipe Coach
Tipe komunikasi
kepemimpinan ketiga merupakan kombinasi dari dua tipe sebelumnya-sebagian
Visionary, sebagian Expert. Tipe Coach adalah kolaborator, seorang yang
terpanggil berdasarkan keahliannya dalam bidang tertentu. Tipe coach adalah
orang yang suka bergonta-ganti organisasi. Mereka mencari cara unik untuk
berkomunikasi dengan individu, dengan menemukan apa yang memotivasi orang
tersebut, misalnya uang lebih banyak, promosi atau prestise. Begitu tipe Coach
mengetahui hal-hal yang memotivasinya, ia dapat memberi kemudahan untuk
membantu orang tersebut agar berhasil. Pemimpin bertipe Coach harus menyesuaikan
fokusnya sepanjang hari agar mengena pada kebutuhan individu maupun tim.
4. Tipe Transformer
Tipe komunikator
kepemimpinan keempat adalah sebagian Visionary, sebagian Expert, tapi tipe ini
cenderung ke Visionary. Tipe ini adalah Transformer. Tugasnya adalah
meyakinkan-mengubah pendapat orang. Para transformer juga merupakan bagian dari
Visionary. Mereka tahu kemana harus membawa orang-orangnya dan mereka memakai
keterampilan menjual untuk meyakinkan orang agar mengikuti mereka. Seorang
transformer sebagai pembicara memiliki informasi dan keyakinan untuk
mempengaruhi pendengar agar menerima pandangannya.
v Gaya komunikasi
kepemimpinan seseorang bisa berbeda untuk setiap situasi. Suatu hari bisa jadi
kita perlu menjadi seorang Expert, sesuai misi organisasi. Lain kali, mungkin
kita bertindak sebagai Coach karena ingin memberi saran, tetapi hati-hati untuk
membiarkan pendengar memutuskannya sendiri. Dan lain kali, mungkin kita
berkomunikasi empat cara, tergantung situasinya.
7.3 Syarat Pesan Kepemimpinan : Empat M
Pesan
kepemimpinan harus mengkomunikasikan informasi dan membuka pintu agar pendengar
berpartisipasi. Pesan kepemimpinan harus melakukan Empat M, yaitu
Menginformasikan, Melibatkan, Membangkitkan dan Mengundang, sebagai berikut :
1. Menginformasikan kepada karyawan apa inti
persoalannya dan apa yang harus mereka lakukan. Pemimpin berkewajiban
memberikan penjelasan tentang situasi kepada karyawannya, entah situasi itu
baik atau buruk. Contoh yang baik dari pemimpin yang selalu memberikan
informasi kepada karyawannyayaitu Jack Welch dari General electric dan rich
Teerlink dari Harley Davidson. Kedua CEO ini memberitahu karyawannya tentang
apa yang terjadi dalam perusahaan. Mereka menghadiri dan berpartisipasi ketika stakeholder dan pihak-pihak lain
menyampaikan gagasan mereka. Mereka juga menggunakan waktunya untuk
mendengarkan pelanggan. Itu berarti secara pribadi mereka mendapat informasi
tentang berbagai persoalan. Ketika datang saat untuk mengkomunikasikan secara
internal, mereka melakukannya berdasarkan pengetahuan yang dapat dipercaya.
Ingatlah, meskipun tidak ada berita, pemimpin harus selalu menampakkan diri.
Bila pemimpin tidak terlihat atau terdengar, muncul kerisauan. Hal itu memberi
kesempatan timbulnya gosip.
2. Melibatkan orang lain dengan
memancing masukan dari mereka. Herb Kelleher, pendiri Southwest Airlines,
adalah ahli dalam hal melibatkan orang lain. Dengan mengadakan perjalanan
keliling dalam pesawatnya, ia bertemu dan berbaur dengan karyawan dari seluruh
lapisan dalam organisasi, dari eksekutif sampai petugas tiket dan petugas bagasi.
Keterbukaannya menghilangkan hambatan imajiner antara atasan dan karyawan.
Dengan berbuat demikian, ia mengundang orang untuk mengangkat berbagai
persoalan dan menawarkan saran-saran.
3. Membangkitkan imajinasi orang tentang
apa yang dapat mereka lakukan agar keadaan diri dan organisasi mereka menjadi
lebih baik. Imajinasi merupakan sarana mental yang kuat. Perhatikan contoh,
Mohandas Gandhi dalam gerakan kemerdekaan India. Kata-kata dan teladan Gandhi,
digabung dengan karisma yang muncul dari komitmen dan kesederhanaannya,
menyatukan sebuah bangsa untuk memikirkan kemungkinan merdeka dari Inggris.
Ketika ribuan orang pemimpin daris etiap daerah menginginkan pemisahan, Gandhi
lah yang menyalakan api dan memberi semangat dengan kata-kata dan teladan.
4. Mengundang karyawan untuk
berpartisipasi dalam perusahaannya, baik
dalam pemenuhan sasaran maupun transformasi budaya. Pemimpin yang berbicara
mengenai apa yang dapat dilakukan karyawan untuk dan oleh mereka sendiri adalah
pemimpin yang memahami perannya sebagai pemberi inspirasi terhadap tindakan dan
perubahan. Sebagai contoh, Joe Torre tidak pernah memukul, menangkap dan
melempar bola untuk tim softbol Yankee-nya, meskipun dialah yang mengundang
para bintang dan pemain-pemain lainnya untuk bergabung sebagai tim agar menang.
Undangannya membuat para pemain dari berbagai posisi merasa dapat berkontribusi
dan hasilnya mereka menang. Pelatih sukses lain melakukan hal yang sama dan
dalam proses itu menciptkan kemenangan : menang di papan skor dan menang untuk
jiwa kolektif tim.
7.4 Perencanaan Komunikasi Kepemimpinan
7.4.1 Strategi
Komunikasi Kepemimpinan
Komunikasi
kepemimpinan memainkan peran di garis depan, baik dalam mengkomunikasikan
perubahan maupun dalam meneguhkan budaya organisasi. Perencanaan komunikasi
sangatlah penting dalam mengembangkan pesan kepemimpinan yang sesuai dengan
budaya, menemukan cara untuk mengkomunikasikan perubahan dan menjamin
kredibilitas yang berkesinambungan.
Setelah mengetahui persoalan
organisasi, kita dapat merencanakan strategi komunikasi. Strategi komunikasi
harus menggemakan visi, misi dan strategi bisnis organisasi. Strategi itu harus
menjelaskan kepada karyawan kemana arah organisasi itu, bagaimana cara untuk
sampai ke tujuan dan apa yang harus dilakukan untuk menjamin agar mereka searah
dengan perusahaan. Strategi komunikasi dirancang untuk tujuan-tujuan berikut :
1.
Mengembangkan dan meneguhkan ikatan kepercayaan yang
harus ada antara pemimpin dan pengikut. Posisikan pemipin sebagai orang yang
dapat dipercaya dan pantas didukung. Winston Churchill adalah pemimpin yang
tepat pada saat yang tepat, ketika banyak orang berada dalam bahaya dan
memerlukan tuntunan dan kepemimpinan mereka
2.
Menegaskan visi, misi dan nilai-nilai organisasi.
Meneguhkan apa yang diperjuangkan organisasi dan diyakini orang-orang di
dalamnya. Robert Redfort mendirikan Sundance Institute untuk mendukung
pembuatan film independen dan ia terus aktif mendukung misinya melalui tindakan
dan komunikasi.
3.
Memudahkan alur informasi dua arah diseluruh tingkat
organisasi, termasuk dari manajer ke karyawan, dari karyawan ke manajer, dan
dari rekan ke rekan. Usahakan komunikasi daapt mengalir ke atas, dari pengikut
ke pemimpin. Komunikasi ke atas menjaga hubungan pemimpin dengan karyawan dan
membuat suara karyawan dapat didengar sehingga mengembangkan pembagian tanggung
jawab dalam perusahaan. Rich Teerlink di Harley Davidson menekankan perlunya
komunikasi yang terbuka dan jujur sebagai sarana untuk menghasilkan perubahan
yang langsung dan positif.
4.
Menciptakan pendorong efektifitas organisasi
(misalnya, membuat sesuatu terjadi). Katakan kepada karyawan tentang apa yang
sedang terjadi, apa yang akan terjadi sesudahnya dan apa yang akan terjadi
sebagai akibat dari tindakan mereka. Steve Jobs membiarkan karyawan Apple tahu mengapa
mereka perduli pada pekerjaan mereka dan membuat mereka bangga dengan
keunggulan yang mereka ciptakan dalam dunia desain dan teknologi.
5.
Mendorong pencapaian hasil. Capailah apa yang
seharusnya dihasilkan organisasi: membuat produk yang bermutu, memberikan
pelayanan yang luar biasa, meningkatkan taraf kehidupan karyawan dan
sebagainya. Jack Welch cakap menggerakkan organisasi untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Ia menggunakan komunikasi untuk memprioritaskan
pentingnya memberi informasi.
7.4.2 Empat Saluran Komunikasi Kepemimpinan
Sebagaimana
manusia menggunakan komunikasi yang berbeda-beda, kata-kata, gerakan, isyarat
untuk menarik perhatian, organisasi juga menggunakan berjenis saluran
komunikasi. Secara khusus, organisasi menggunakan empat jenis saluran
komunikasi. Meskipun penggunaan empat saluran sekaligus untuk mengkomunikasikan
satu prakarsa bisa menguntungkan, namun organisasi sering memilih satu saluran
untuk satu pesan :
1.
Komunikasi
organisasional menyangkut cara karyawan, tim dan organisasi berkomunikasi satu lawan
satu, kelompok dengan kelompok atau dalam lingkup seluruh organisasi. Tidak ada
aturan ketat mengenai mana yang termasuk ”komunikasi organisasi” dan mana yang
bukan, tetapi cobalah berpikir begini : Inilah cara pesan disebarluaskan ke
seluruh organisasi
2.
Komunikasi
editorial menyangkut pesan yang dirancang untuk mendapatkan dukungan pihak ketiga,
media pada khususnya dan publik pada umumnya. Humas mengirimkan berita untuk
mendeskripsikan apa yang sedang terjadi dalam organisasi. Berita ini dapat
meliputi produk dan jasa baru atau menjelaskan perkembangan internal yang
berhubungan dengan karyawan dan program. Umumnya berita ini mengandung
pandangan yang menguntungkan perusahaan. Bentuk komunikasi ini dirancang agar
digunakan oleh media eksternal (siaran radio, majalah, surat kabar, publikasi
bisnis) untuk mengembangkan pemberitaan mereka yang diharapkan bersifat
informatif dan positif.
3.
Komunikasi
pemasaran menyangkut komunikasi yang dirancang untuk mengemukakan suatu pandangan,
misalnya untuk menjual atau mengadakan promosi. Komunikasi pemasaran biasanya
efektif untuk mengkomunikasikan sesuatu yang mendesak. Anda dapat menyusun
pesan sedemikian rupa sehingga anda berkonsentrasi pada ”apa untungnya bagiku”
sebagai cara untuk meyakinkan orang bahwa perubahan, program atau prakarsa itu
akan bermanfaat bagi mereka, baik sebagai individu maupun bagian dari
perusahaan.
4.
Komunikasi
web adalah komunikasi pada situs Web. Pesan ini dapat dikembangkan hanya
sebagai e-messages (pesan elektronik)
atau sebagai pelengkap dari artikel, video dan media lain. Ada dua metode
populer, pertama adalah Webcast, yakni siaran video mengenai presentasi atau
percakapan yang disiarkan melalui Web dan terbatas pada pelanggan, misalnya
karyawan, dealer, media atau kelompok
lain. Metode kedua adalah Webchat yang memungkinkan pemimpin untuk menjawab
pertanyaan yang dikirim melalui ratron. Terkadang jawaban itu hanya berupa
suara atau pesan teks.
7.4.3 Media Bagi Saluran Komunikasi
Media merupakan
sarana dalam berkomunikasi seperti video, brosur, artikel koran atau poster.
Jenis media yang kita pilih tergantung dari pentingnya pesan. Memang semua
pesan kepemimpinan itu penting, tetapi ada pesan yang lebih penting daripada
yang lain. Berikut saran-saran yang dapat dipertimbangkan :
1.
Video memberi peluang
pada pemimpin untuk berbicara langsung pada pendengar dan menambahnya dengan
informasi serta fakta sehingga menekankan isu pokok. Sebagai contoh, jika
isunya adalah penerapan rencana strategis baru, pemimpin dapat mengundang
orang-orang yang berbeda dari seluruh organisasi untuk mengungkapkan
harapan-harapannya atau pemimpin dapat juga mengemukakan rencananya untuk
mengubah organisasi dan melaksanakan rencana tersebut. Sebagai tambahan,
pemimpin beserta timnya dapat memberikan komentar mengenai bentuk perusahaan baru
tersebut bila rencana itu berhasil.
2.
Rapat
umum memberi kesempatan untuk memperkenalkan pesan kepemimpinan secara
langsung di depan karyawan dari seluruh organisasi. Pemimpin harus mengambil
peran, baik di kantor maupun di lapangan. Ia harus menjelaskan alasan
dilakukannya perubahan, baik itu rencana strategis baru ataupun prosedur baru
untuk perusahaan.Rapat umum bisa ditutup dengan seruan untuk bertindak, meminta
semua orang untuk melaksanakan gagasan baru tersebut. Rapat harus meminta
masukan dan kontribusi dari semua orang.
3.
Pertemuan
tim dapat membahas konsep-konsep yang diperkenalkan dalam rapat umum
karyawan. Pertemuan kecil merupakan tempat tim dan individu berperan dalam
kepemilikandan mewujudkannya. Dalam pertemuan tim harus ada banyak diskusi. Kepemilikan
gagasan tidak dapat dilaksanakan. Orang harus tertarik pada gagasan itu dan
membicarakannya terlebih dahulu.
4.
Pertemuan
berhadap-hadapan merupakan kesempatan bagi pemimpin tim untuk
mengulangi harapan dan membawa pesan pemimpin ke tingkat pribadi. Pemimpin tim
harus mencoba mendapatkan opini karyawan dan menutup pembicaraan dengan ajakan
pribadi untuk bertindak, meminta karyawan untuk mengungkapkan apa yang akan
dilakukannya untuk menjamin keberhasilan rencana tersebut.
5.
Webcast
sangat
ideal untuk memungkinkan pemimpin berbicara langsung kepada pendengar dengan
cara yang gamblang. Gambar video akan ditayangkan melalui komputer karyawan
sehingga setting nya akrab dan
bersifat langsung. Pikirkan pesan sebagai kesempatan bagi pemimpin untuk
berbicara berhadap-hadapan dengan setiap orang dalam organisasi.
6.
Media
cetak merumuskan pesan; termasuk brosur, poster atau kartu saku. Banyak
organisasi mencetak visi, misi dan nilai pada kartu saku sehingga semua
karyawan memilikinya.Beberapa perusahaan membuat visi dan pernyataan misinya
dalam bentuk gambar serta mencetaknya dalam bentuk poster. Sebagai contoh, Kellog’s membuat brosur empat
warna yang menggambarkan visi, misi dan nilai untuk armada penjualan serta
harapan atas kinerja penjualan.
7.
Rilis
media dibuat untuk mendapatkan perhatian media: televisi, radio, koran dan
publikasi bisnis. Manfaatkan media itu untuk mengkomunikasikan isu-isu penting
kepada khalayak atau dunia bisnis. Tindak lanjuti dengan seorang wartawan
khusus untuk menguraikan berita-berita tersebut secara panjang lebar untuk
memastikan sampainya pesan anda. Jika kita memelihara relasi yang baik dengan
media, kita lebih berpeluang dalam dimuatnya informasi kita.
8.
Spanduk dapat menarik
perhatian orang dan berperan sebagai pengingat pesan. Tempatkan spanduk di
kafetaria atau tempat-tempat ramai lainnya. Misalnya, jika kita mengunjungi
kamp militer, kita sering melihat spanduk berisi slogan di tempat kerja
penting, seperti hanggar pesawat atau garasi tank. Demikian pula di dalam loker
tim sepak bola, maka kita akan menemukan spanduk berisi slogan tim untuk tahun
itu tergantung di tempat-tempat yang menonjol.
9.
Ratron sangat baik
untuk mengulangi pesan kepemimpinan inti dan informasi tentang kemajuan dalam tahap-tahap sasaran.
Ratron dapat juga dipakai untuk menyiagakan, memberitahu karyawan bahwa suatu
peristiwa (misalnya, pertemuan karyawan) akan diadakan.
10. Voicemail adalah metode yang dapat
digunakan pemimpin untuk mengirimkan pesan. Kita dapat menggunakan Voicemail
seperti menggunakan ratron, tetapi Voicemail mempunyai kelebihan, yaitu
sentuhan pribadi. Voicemail menampilkan suara dan kepribadian si pembicara.
Seperti halnya ratron, pesan Voicemail juga harus ringkas dan lugas. Jika
tidak, pesan akan dihapus.
7.4.4 Menerapkan Rencana Untuk Membangkitkan Umpan Balik
Pemimpin harus
memahami bahwa umpan balik akan terjadi secara spontan. Orang akan menjawab
pesan dengan berbagai cara : membicarakannya dengan rekan sekerja,
membicarakannya dengan teman-temannya atau kadang-kadang berbicara kepada media
(tentu saja tidak untuk disiarkan). Hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin
adalah menetapkan saluran umpan balik yaitu dengan berbagai cara :
1.
Rencanakan
umpan balik. Ketika kita mengembangkan rencana komunikasi, buatlah simpul umpan
balik dalam proses itu. Sebagai bagian proses perencanaan, biarkan orang-orang
dalam organisasi mengetahui bahwa kita merangsang umpan balik dan membahas
bersama-sama hasil umpan balik dengan mereka.
2.
Rancanglah
pertemuan khusus seputar umpan balik. Gerakkan pemimpin tim untuk membuat pertemuan
umpan balik. Satu-satunya pokok pembicaraan untuk pertemuan semacam itu adalah
diskusi mengenai berbagai isu. Kita juga dapat menyediakan alat bantu meeting in box dengan
pertanyaan-pertanyaan untuk membantu para manajer yang tidak terbiasa dengan
proses umpan balik untuk merangsang karyawan membicarakan isu-isu tersebut.
3.
Masukkan
umpan balik yang diperoleh ke dalam Website. Pilihlah contoh ratron
dan masukkan ke dalam website. Hilangkan nama responden; tindakan ini untuk
melindungi kerahasiaan responden dan juga menjaga orang agar tidak memfokuskan
perhatian pada pribadi, tetapi pada gagasan.
4.
”Berkelilinglah”
untuk mendapatkan umpan balik. Bangkit dan berjalan-jalanlah ke berbagai
ruangan. Tanyakan apa yang sedang di pikirkan karyawan. Cara trebaik yang dapat
dilakukan pemimpin adalah membiasakan diri makan di kafetaria karyawan, paling
tidak seminggu.
0 comments:
Post a Comment