Monday, June 9, 2014

MANAJEMEN KEUANGAN : PENYEBAB NAIK TURUNNYA NILAI MATA UANG SUATU NEGARA

Tingkat Perekonomian satu negara tercermin dai nilai mata uang yang dimiliki oleh negara tersebut, maju mundurnya suatu negara juga diantaranya dapat dibandingkan dengan nilai mata uangnya, berikut beberapa faktor yang menyebabkannya:

1. Diferensiasi Inflasi
Jika Nilai inflasi pada suatu negara rendah, maka nilai mata uangnya cenderung tinggi, demikian pula sebaliknya, nilai inflasi yang tinggi akan menyebabkan nilai mata uang rendah.

Sebagai sebuah aturan umum, sebuah negara dengan tingkat inflasi rendah yang konsisten akan memperlihatkan nilai mata uang yang meningkat, seiring dengan peningkatan daya beli relatif dibanding dengan mata uang lain

 

2. Diferensiasi Suku Bunga

Dari pada dihitung lebih mudah ditimbang
Bank Sentral suatu negara akan mengatur suku bunga dengan tujuan untuk mengendalikan laju inflasi negara tersebut sehingga nilai tukar mata uangnya akan cenderung stabil. suku bunga yang tinggi dapat menyebakan nilai tukar mata uang menjadi tinggi pula

Dengan mengatur suku bunga, bank sentral mencoba mengatur pengaruh dari inflasi dan nilai mata uang, dan perubahan suku bunga akan berimbas pada inflasi dan nilai mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi menawarkan para kreditur dalam ekonomi sebuah imbal hasil yang lebih tinggi relatif terhadap negara lain. Karena itu, suku bunga yang lebih tinggi akan menari modal asing dan menyebabkan nilai mata uang akan meningkat. Imbas dari suku bunga yang lebih tinggi akan berkurang jika inflasi sebuah negara lebih tinggi dibanding dengan negara lain, atau jika faktor tambahan menarik turun nilai mata uang. Dan begitu juga dalam kondisi sebaliknya, yang karena itu suku bunga lebih rendah cenderung menurunkan nilai mata uang.

3. Defisit Neraca Berjalan
Neraca berjalan merupakan gambaran keseimbangan proses perdagangan antara sebuah negara dengan negara-negara lain yang menjadi rekan dalam perdagangan tersebut. defisit dalam neraca berjalan berarti sebuah negara cenderung lebih banyak membeli produk asing ketimbang menjualnya, hal ini akan berakibat menurunnya nilai tukar mata uang.

4. Hutang Publik
Hutang publik akan terjadi ketika pemerintah suatu negara melakukan pembiayaan skala besar untuk fasilitas publik hingga menyebabkan defisit. Hutang publik yang tinggi menyebabkan menurunnya nilai tukar mata uang.
3 butir telur seharga 100 milyar zimbabwe

 
 Dalam skenario terburuk, pemerintah mungkin akan mencetak lebih banyak uang untuk membayar sebagian dari hutang-hutang tersebut, tetapi hal ini akan meningkatkan suplai uang yang pastinya akan meningkatkan inflasi. Lebih jauh, jika sebuah pemerintah tidak mampu menangani defisit melalui usaha domestik (seperti menjual obligasi dan meningkatkan suplai uang), lalu mereka harus meningkatkan jumlah surat berharga untuk dijual ke pelaku pasar asing, sehingga akan menurunkan nilai tukarnya. Akhirnya, sebuah hutang yang besar akan menimbulkan kecemasan bagi pihak luar jika mereka yakin mengenai resiko gagal bayar sebuah negara. Untuk alasan ini, peringkat hutang sebuah negara (seperti yang disediakan Moody's Investor dan Fitch Rating) adalah sebuah penentu penting bagi nilai tukar mata uang.

5. Ketentuan Perdagangan
Ketentuan perdagangan berkaitan dengan jumlah ekspor dan impor suatu negara. Jika nilai ekspornya lebih tinggi dari impor maka bisa dikatakan ketentuan perdagangan negara itu dalam kondisi baik sehingga nilai tukar mata uangnya cenderung tinggi.

6. Stabilitas Politik dan Kinerja Ekonomi
Investor asing pastinya akan mencari negara yang stabil dengan kinerja ekonomi yang baik dimana mereka akan menginvestasikan uangnya. Sebuah negara dengan atribut positif seperti itu akan menarik dana investasi dari negara lain yang memiliki tingkat resiko politik dan ekonomi yang lebih tinggi. Kekacauan politik, contohnya, bisa menyebabkan hilangnya keyakinan pada mata uang dan adanya perpindahan modal menuju mata uang dari negara yang lebih stabil.

Penutup
Nilai tukar mata uang akan menentukan imbal hasil investasi riil. Mata uang yang menurun secara jelas akan mengurangi daya beli dari pendapatan dan keuntungan modal yang didapat dari jenis investasi apapun. Lebih lanjut, nilai tukar mata uang akan mempengaruhi faktor pendapatan lain seperti suku bungam inflasi dan bahkan keuntungan modal dari surat berharga domestik. Nilai tukar mata uang memang dihasilkan dari sejumlah faktor komplek yang bahkan bisa membuat banyak ahli ekonomi masih kebingungan, investor harus sedikit banyak mengerti bagaimana nilai mata uang dan daya tukarnya memainkan peranan penting dalam tingkat investasi yang dibuatnya.

0 comments:

Post a Comment